Quotes Of Novel ‘SABTU BERSAMA BAPAK’ by Adhitya Mulya
Seseorang tidak harus
kaya dulu sebelum menikah. Tapi kalian harus punya rencana. Punya persiapan.
Sejak itu, Bapak
selalu punya rencana. Rencana untuk kita semua. Bahkan kanker ini pun, Bapak
siap. Bapak punya rencana.
Menikah itu, banyak
tanggung jawabnya. Rencanakan untuk kalian. Rencanakan untuk anak – anak kalian.
Orangtua, selalu ingin
memberikan contoh kesuksesannya. Kebanyakan malu untuk memberikan contoh
kegagalan sendiri.
Dan mereka terdiam
melihat anak – anaknya terperangkap di kesalahan yang sama.
Prestasi akademis yang
baik bukan segalanya. Tapi memang membukakan lebih banyak pintu, untuk
memperlihatkan kualitas kita yang lain. Kalian punya waktu untuk banyak hal. Asah
soft skill kalian. Belajar juga demi akhlak yang baik. Kembangkan bakat kalian,
apapun itu. Luangkan waktu untuk semua itu. Dan, jangan lupa belajar.
Ada orang yang
merugikan orang lain.
Ada orang yang
merugikan keluarga yang menyayangi mereka.
Ada orang yang hanya
merugikan diri sendiri.
Ada orang yang
berhasil menjadi berguna untuk keluarganya.
Terakhir adalah orang –
orang yang berguna bagi orang lain.
Waktu dulu kita jadi
anak, kita nggak nyusahin orang tua.
Nanti kita sudah tua,
kita nggak nyusahin anak.
Seorang anak tidak
wajib menjadi baik atau pintar hanya karena dia sulung. Nanti yang sulung benci
sama takdirnya dan si bungsu tidak belajar tanggung jawab dengan cara yang
sama. Semua anak wajib menjadi baik dan pintar karena memang itu yang sebaiknya
semua manusia lakukan.
Menjadi panutan bukan
tugas anak sulung kepada adik – adiknya.
Menjadi panutan adalah
tugas orang tua untuk semua anaknya.
Harga diri kamu datang
dari dalam hati kamu dan berdampak ke orang luar.
Bukan dari
barang/orang luar, berdampak ke dalam hati.
Orang itu bisa
ngebully kita karena mereka nyangka kita lemah. Mereka juga senang ngeliat kita
takut. Rasa takut kita membuat mereka menyangka mereka hebat. Kalau kita lawan,
mereka akan kaget bahwa mereka nggak sehebat yang mereka sangka. Kalo kita
lawan, mereka akan kaget melihat kita sebenarnya sekuat mereka.
Kang, ketika kalian
udah gede akan ada masanya kalian harus melawan orang. Yang lebih besar. Yang lebih
kuat dari kalian.
Dan akan ada masanya,
kalian nggak punya pilihan lain selain melawan, dan menang.
Akan datang juga,
Kang, masanya… semua orang tidak akan membiarkan kalian menang. Jadi kalian
harus pintar. Kalian harus kuat. Kalian harus bisa berdiri dan menang dengan
kaki – kaki sendiri.
Mimpi hanya baik jika
kita melakukan planning untuk merealisasikan mimpi itu. Jika tidak, kalian hanya
akan buang waktu.
Bayangkan ingin jadi
apa kalian dua puluh tahun dari sekarang. Lalu runut balik ke masa sekarang,
apa yang harus kalian lakukan agar mimpi itu dapat terjadi. Alat bantu apa yang
harus kalian miliki untuk membantu kalian.
Bapak minta kalian
bermimpi setinggi mungkin. Dengan syarat kalian merencanakannya dengan baik.
Bapak minta kalian
bermimpi setinggi mungkin. Dengan syarat, kalian rajin dan tidak menyerah.
Bapak minta kalian
bermimpi setinggi mungkin. Tapi mimpi tanpa rencana dan action, hanya akan
membuat anak istri kalian lapar.
Kejar mimpi kalian. Rencanakan.
Kerjakan. Kasih deadline.
Di keluarga ini, kita
membela yang benar. Karena Tuhan pun melihat manusia dari yang benar dan salah.
Dan yang benar itu yang baik. Bukan dari mana ia berasal.
Saya pilih kamu.
Tolong pilih saya,
untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan menghabiskan sisa hidup saya
bersama kamu.
Percayakan hidup kamu
pada saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu, nafkah lahir dan batin.
Pindahkan baktimu. Tidak
lagi baktimu pada orang tuamu. Baktimu sekarang pada saya.
Itu tiga perkara yang
pria minta dari perempuan.
Pemimpin keluarga
macam apa yang minta istrinya percaya sama suami, tapi dia sendiri
menyembunyikan nafkahnya. Nafkah suami itu hak keluarga, lho. Di keluarga saya,
saat seseorang menjadi kepala keluarga, dia bertanggung jawab lahir batin akan
kecukupan dan kebahagiaan keluarga. Sekarang dan nanti.
Jika kalian
menyaksikan video ini, artinya sebentar lagi kalian akan menikah. Akan menjadi
kepala dari sebuah keluarga. Suami dari seorang istri. Dan Bapak dari seorang
anak. Tugas Bapak membimbing kalian, selesai disini.
Tugas kalian sekarang,
membimbing keluarga kecil kalian. Selalu ingatkan kepada diri kalian untuk
memberikan yang terbaik bagi mereka.
Karena kehadiran
mereka adalah hal terbaik yang dapat terjadi pada kalian.
Sebagaimana kehadiaran
mamah dan kalian. Menjadi hal terbaik dalam hidup Bapak.
Terima kasih untuk
itu. Terima kasih sudah membahagiakan Bapak.
Untuk terakhir kalinya
Bapak ucapkan, Bapak sayang kalian. :’)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan mohon tidak menyebarkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.