OSPEK DI INSTITUT PUBLISISTIK THAWALIB (IPT) JAKARTA 16-17 SEPTEMBER 2015
Selamat pagi. Akhirnya saya resmi menjadi seorang mahasiswa.
Mungkin beberapa hari yang lalu, atau beberapa bulan yang lalu saya masih
berpikir bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswa? Dan alhamdulillah, kini
saya telah merasakannya. Jika diungkapkan, saya tak tahu harus mengatakan apa.
Senang? Tentu saja. Karena saya tak lagi menjadi pengangguran. Tapi, saya
sadar, darisini lah perjuangan baru dimulai. Dari sinilah, tugas – tugas
kehidupan baru akan mulai menghampiri saya.
Selama kegiatan OSPEK dilaksanakan, tentunya banyak sekali
hal yang dapat saya pelajari. Dari bagaimana kami lelah, tapi harus tetap
disiplin. Kesal tapi harus tetap sabar, dan dari segala kegiatan juga petuah –
petuah dosen – dosen yang hebat. Dalam kegiatan OSPEK di Bogor itu, kami juga
bertemu orang – orang hebat, mendengarkan kisah – kisah inspiratif yang membuat
kami pada akhirnya semakin percaya akan kekuatan sebuah impian dan doa.
Saya ucapkan terima kasih untuk kakak – kakak pembina dan
juga dosen – dosen yang telah membimbing dengan baik. Insya allah, kami akan
mengikuti jejak kalian dengan baik dan menjadi penerus IPT yang bisa
dibanggakan.
Dan untuk teman – teman yang hebat, kalian membuat saya
sadar bahwa dunia ini begitu luas, dan ada banyak hal yang belum saya ketahui.
Kalian membuat saya semakin tahu banyak sekali tipe – tipe kepribadian yang
tidak saya ketahui, dan saya banyak belajar dari kalian.
Ada dari kalian yang begitu berani mengemukakan pendapat,
tak ragu sedikit pun. Jujur saya iri dengan keberanian itu. Saya akan belajar
lebih berani mulai sekarang.
Ada dari kalian yang begitu cuek dan tak kenal situasi,
hanya memikirkan dirinya sendiri. Saya sadar, saya tidak boleh seperti itu.
Ada pula dari kalian yang sebenarnya punya potensi yang
bagus dan ide – ide yang cemerlang, tapi tak dapat mengendalikan kondisi dan
gangguan sekitarnya.
Dari OSPEK ini saya juga belajar tentang satu hal, betapa
berliannya ketika sebuah persiapan bertemu dengan kesempatan yang baik. Ketika
sebuah kesungguhan dihargai orang lain, dan ketika sebuah bakat akhirnya
diketahui banyak orang.
“Man jadda wa jadda. Siapa yang bersungguh – sungguh, pasti
akan sukses.” Sebuah kutipan yang sangat saya sukai dari buku karya A. Fuadi
berjudul Negeri 5 Menara. Diawal lembar baru ini, mari kita sama – sama
meyakini apapun impian kita, kita harus mewujudkannya dengan segenap hati yang
ikhlas dan pikiran yang jernih. Sebanyak apapun rintangan yang akan kita hadapi
nanti, jangan menyerah, akan selalu ada tangan – tangan Allah yang akan
menuntun kita menuju sebuah tujuan yang mulia. Tugas kita sekarang hanya
mempercayai hal itu, dan menjalani setiap harinya dengan sepenuh hati, sebaik
dan semaksimal yang kita bisa.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan mohon tidak menyebarkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.