Pada Kenyataannya, Setiap Ketakutan Memang Harus Dihadapi
Sering kali kita memikirkan sesuatu dan merasa tidak mampu melakukannya
dengan baik, ketika berpikir begitu, otomatis kita akan mulai merasa pesimis
dan akhirnya kita benar – benar tidak bisa melakukannya. Sesulit apapun suatu
pekerjaan, yakinkan dan tanamkan dalam diri bahwa kita pasti mampu
melakukannya, dan pasti bisa melewatinya dengan baik. Yang terpenting adalah
kepercayaan diri di awal. Karena kepercayaan diri dapat membangkitkan segala hal
yang terpendam dalam diri termasuk kemampuan – kemampuan terpendam. Pada
dasarnya setiap orang memiliki kemampuan, tapi seringkali kemampuan itu tidak
dapat terlihat karena faktor – faktor penghambat yang sebenarnya berasal dari
dalam diri mereka sendiri.
Kepercayaan diri yang saya maksud di atas bukanlah percaya diri tanpa
modal atau bekal yang jelas, karena percaya diri yang demikian tentunya hanya
akan membuat diri kita malu dan pada akhirnya keluar sebagai pecundang yang
tidak tahu malu.
Sedikit penjelasan di atas setidaknya membuat kita sadar, bahwa
sebenarnya kebanyakan hal yang kita takuti akan terjadi justru tak terjadi.
Ketika mendengar suatu berita ataupun informasi, otak kita akan memproses
berita atau informasi tersebut dan membuat kita memikirkan tentang berbagai
macam kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Mulai dari kemungkinan
terbaik maupun kemungkinan terburuk yang akan kita dapatkan nanti. Dan yang
berbahaya di sini adalah kemungkinan terburuknya. Ketika memikirkan kemungkinan
terburuk, otak akan mengirim sinyal ke seluruh tubuh dan pada akhirnya muncul
rasa takut yang membuat diri kita lebih pesimis dan takut untuk menghadapi masa
depan dengan segala kemungkinannya tersebut. Padahal, kita sama sekali tidak
tahu apa yang kita khawatirkan itu akan terjadi atau tidak. Tapi ajaibnya,
biasanya kita lebih mempercayai rasa takut itu daripada harus menghadapinya
dengan tegar dan tetap tersenyum.
Ternyata benar apa yang sering saya dengar, musuh terbesar manusia
adalah dirinya sendiri. Ya, musuh manusia itu adalah pikiran dan dan hatinya
sendiri. Kita terkadang bisa menyelesaikan berbagai masalah yang ada di hadapan
kita dengan mudahnya, tapi belum tentu kita bisa merapikan apa yang ada di
dalam hati. Tak jarang manusia merasa tidak berguna dan lemah dikarenakan tak
bisa mengendalikan hati dan pikirannya. Hati dan pikiran adalah dua hal yang
saling berhubungan, dimana mereka bekerja sama untuk mengendalikan diri kita
yang pada akhirnya menghasilkan perbuatan – perbuatan yang terwujud dalam kehidupan
sehari – hari.
Begitu sulitnya mengendalikan dua hal itu sampai – sampai banyak orang
yang kehidupannya menyimpang dari norma – norma sosial yang ada di masyarakat.
Mereka mungkin terlalu lemah sehingga tak mampu mengendalikan dua hal tersebut.
Dalam hal ini, kita sebagai seorang muslim memiliki sebuaah pedoman
yaitu Al – Qur’an. Al – Qur’an sebagai penerang jiwa, sebagai pedoman hidup
seluruh umat di dunia, dan yang terpenting, Al – Qur’an tidak akan pernah
membuat penganutnya merasa rugi. Tidak sama sekali! Apapun yang terkandung di
dalamnya benar – benar lebih dari cukup untuk membuat kehidupan kita tetap
lurus dan tetap berjalan di arah yang sebenar – benarnya.
Selain membuat hati lebih tenang dan membuat pikiran kita terarah, Al –
qur’an pada kenyataannya juga membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik
dan lebih tenang menghadapi sesuatu. Kita bisa menghadapi semua rasa gugup jika
Al – qur’an sudah mendarah daging dalam keseharian kita. Insya allah. Jika kita
senantiasa berpegang teguh kepada keyakinan Allah, semua ketakutan dan
kecemasan tak beralasan yang sering kita alami tak akan terjadi lagi. Karena
kita hidup semata – mata karena Allah, hanya Allah yang patut kita takuti.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan mohon tidak menyebarkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.